Ini Hukumnya Mencicipi Makanan dan Minuman Saat Berpuasa, Begini Penjelasan MUI

KABAR INSPIRASI – Puasa adalah salah satu ibadah yang diwajibkan untuk umat Islam saat memasuki bulan Ramadhan, dengan cara menahan rasa lapar, haus, serta hawa nafsu.

Apabila seseorang makan atau minum dengan sengaja sebelum waktu berbuka, maka puasanya sudah dianggap batal atau tidak sah.

Lalu, bagaimana hukum mencicipi makanan saat puasa di bulan Ramadhan?

Menurut pendapat dari Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Ziyad mengatakan, ada sejumlah perbedaan pandangan di kalangan ulama terkait hal tersebut.

Baca Juga: Ini Hukumnya Mencicipi Makanan dan Minuman Saat Berpuasa, Begini Penjelasan MUI

Dari pandangan Ibnu Taimiyah, hukum mencicipi makanan saat puasa adalah makruh, yang berarti tidak dianjurkan atau lebih baik tidak dilakukan.

"Makruh hukumnya bagi orang yang sedang berpuasa dan tanpa hajat yang mendesak (tidak dalam keadaan mendesak) kemudian mencicipi makanan," jelas Ziyad.

Namun, ia juga menambahkan ada satu kondisi dimana diperbolehkannya seseorang untuk mencicipi makanan saat berpuasa.

"Kecuali, jika seseorang memiliki hajat seperti halnya seorang ibu yang memiliki bayi kemudian dia memasak dan ingin memastikan rasa makanan supaya makanan itu cocok untuk bayinya, maka itu boleh," lanjutnya.

Baca Juga: Pada Penasaran Berapa Bajet Pernikahan? Ternyata Nikah di KUA Gratis, Baca Selengkapnya

Selain itu, ada pandangan dari ulama yang lain menyebut bahwa mencicipi makanan saat sedang menjalankan ibadah puasa hukumnya mubah (boleh dilakukan tetapi tidak ada janji berupa pahala terhadapnya).

Tetapi, dengan syarat ketika sedang mencicipi makanan hanya sampai di pangkal lidah dan tidak sampai masuk kerongkongan atau tertelan.

Apabila seseorang mencicipi makanan sampai masuk kerongkongan saat sedang menjalankan ibadah puasa, maka puasanya dianggap batal.

Ziyad juga memberikan saran usai mencicipi makanan, sebaiknya langsung dilepahkan dan segera berkumur dengan air bersih.