Penting Buat Guru, Tujuh Pelatihan Baru di MOOC Pintar Kemenag, Pendaftaran Masih Dibuka

- Minggu, 17 September 2023 | 18:08 WIB
Tujuh Pelatihan Baru di MOOC Pintar Kemenag. (FOTO: KEMENAG)
Tujuh Pelatihan Baru di MOOC Pintar Kemenag. (FOTO: KEMENAG)

KABAR INSPIRASI- Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag kembali merilis sejumlah pelatihan baru di Massive open Online Course (MOOC) Pintar.

Pelatihan baru ini terbuka untuk diikuti secara daring oleh para guru, kepala madrasah, pengawas, dosen, pemerhati pendidikan, dan masyarakat umu yang berminat.

Dikutip dari laman Kemenag, Ahad 17 September 2023, ketujuh pelatihan tersebut fokus pada peningkatan nilai numerasi dan literasi. Untuk aspek Numerasi, ada 1) Asesmen Numerasi Kelas Awal; 2) Pemanfaatan Tools Online untuk Pembelajaran Aktif; serta 3) Ide Praktis Pembelajaran dan Permainan Numerik.

Baca Juga: Peduli Dunia Pendidikan, Wakil Gubernur Ma,Mun Amir Kunjungi Beberapa SMA di Palu

Untuk aspek Literas, ada 1) Asesmen Awal Pembelajaran Literasi; 2) Pembelajaran terdiferensiasi dengan Keterampilan Membaca Dekoding dan Pemahaman; 3) Membaca Bersama dan Membaca Terbimbing untuk Kelas Awal; dan 4) Implementasi Kurikulum Merdeka.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Amien Suyitno mengajak para guru, kepala madrasah, dosen, dan siapapun yang berminat untuk memanfaatkan pelatihan ini.

“Tujuh pelatihan Literasi dan Numerasi ini sangat bagus dan sangat bermanfaat untuk pengembangan pendidikan ke depan. Jadi, sila ikuti, sila dimanfaatkan semaksimal mungkin,” tuturnya.

Baca Juga: Kini Ketua TPN Ganjar, Arsjad Rasjid Patut Dipertimbangkan Jadi Cawapres: Buat Ekonomi Indonesia Kuat

Menurut Suyitno, pelatihan literasi dan numerasi ini sangat penting karena berkaitan erat dengan peningkatan nilai PISA (Programme for Internasional Student Assessment) Indonesia yang harus ditingkatkan.

“Nilai PISA negara kita yang diukur dari kualitas literasi, numerasi, dan sains, rendah dan stagnan. Sejak keikutsertaan Indonesia dari 2000 hingga 2022, nilainya secara rata-rata stagnan, tidak ada peningkatan signifikan," sebutnya.

"Antara 2000 dengan 2018, bedanya hanya jumlah partisipasi siswa saja. Tahun 2000 ada 46% siswa berusia di bawah 15 tahun yang berpartisipasi, sedang tahun 2018 ada 85%,” tuturnya.

Baca Juga: THE GIRL FEST Akan Meriahkan Surabaya bersama Nagita Slavina, Awdella, Ghea Indrawari, Brandon Salim sampai ET

Suyitno meminta agar semua guru bisa mengikuti pelatihan literasi dan numerasi. “Para guru harus mengikuti pelatihan literasi dan numerasi ini,” katanya.

“Karena skor anak-anak kita yang 100 poin di bawah rata-rata mengindikasikan bahwa kemampuan literasi, berhitung dan sains mereka tertinggal 2,5 tahun dibanding anak-anak 15 tahun di negara-negara OECD (Red: Organization for Economic Cooperation and Development),” tambahnya.

Halaman:

Editor: U. Salim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X