Maria Ulfah, Menteri Perempuan Pertama Sekaligus Perempuan Bergelar Sarjana Pertama di Indonesia

- Kamis, 30 Maret 2023 | 12:52 WIB
Maria Ulfah, menteri perempuan pertama di Indonesia, berbincang bersama Presiden Sukarno dan Menteri Negara Tan Po Gwan. (Instagram Membaca Bung Karno)
Maria Ulfah, menteri perempuan pertama di Indonesia, berbincang bersama Presiden Sukarno dan Menteri Negara Tan Po Gwan. (Instagram Membaca Bung Karno)

KABAR INSPIRASI - Kenalkan, Perempuan ini bernama Maria Ulfah. Dia adalah menteri perempuan pertama di Indonesia.

Maria Ulfah turut mengabdikan diri dalam memperjuangkan kemerdaan Republik Indonesia.

Maria Ulfah masuk dalam kabinet Sjahrir II, sebagai Menteri Sosial.

Baca Juga: Begini Tips Bangun Sahur Ramadhan 2023 yang Perlu Diketahui

Konon, Maria Ulfah juga disebut sebagai perempuan pertama di Indonesia yang meraih gelar sarjana.

Dilansir dari Instagram Membaca Sukarno, disebutkan Maria Ulfah barangkali sosok ideal dari gambaran Bung Karno tentang perempuan dalam Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Republik Indonesia.

Ia tidak hanya perempuan yang "onder-onsje priyatun-priyatunan, yang sama sekali jauh terasing dari pada massa", tetapi turut mengabdikan diri dalam perjuangan kemerdekaan hingga diangkat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia dalam Kabinet Sjahrir II, 1946-47.

Baca Juga: Tips Bangun Sahur Bulan Ramadhan 2023, ini 5 Tipsnya yang Harus Diketahui

Lulus dari Universitas Leiden sebagai sarjana hukum perempuan Indonesia pertama, Maria Ulfah telah aktif berorganisasi bersama para tokoh kaliber nasional semacam Hatta, Sjahrir, dan Haji Agus Salim.

Wajar ia menjadi primadona bagi para pemuda pergerakan pada masa itu.

Maria Ulfah tidak hanya berjuang dalam payung besar kemerdekaan nasional, tetapi juga berupaya membebaskan perempuan dari posisi subordinat di bawah laki-laki—"patriarchat" kata Bung Karno; tetapi pun tidak kembali kepada budaya matriarchat di masa lalu.

Baca Juga: Komnas Haji Menghimbau Warga Berhati-hati Memilih Travel Umrah

"Wanita harus ikut serta dalam penyelenggaraan segala hal yang saya sebutkan sebagai pokok-pokok perjuangan kita itu dengan cara yang sehebat-hebatnya.

Tidak saya akan puas dengan "setengah-setengahan"! Tidak saya akan berhenti, sebelum wanita Indonesia seluruhnya betul-betul ikut aktif dalam revolusi nasional dengan isi yang saya maksudkan itu," tulis Bung Karno.***

Halaman:

Editor: Anton Tuloiyo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Intansari Fitri, Pendiri dan CEO Farah.id Berpulang

Rabu, 19 Oktober 2022 | 09:44 WIB
X